Agensi Digital Marketing Indonesia Arfadia Unggul di Pemanfaatan Platform AI
Perilaku konsumen kini tidak lagi bergantung pada Google semata, melainkan mulai beralih ke TikTok, voice assistant, hingga AI percakapan seperti ChatGPT dan Perplexity. Melihat tren ini, Arfadia muncul sebagai pelopor transformasi digital marketing berbasis kecerdasan buatan di Indonesia. Digital marketing
Sebagai salah satu agensi digital marketing dan SEO terkemuka, Arfadia mengembangkan dua strategi unggulan: Search Everywhere Optimization (SEOv2) dan Generative Engine Optimization (GEO). Keduanya dirancang untuk membantu brand menjangkau audiens di berbagai titik pencarian digital yang semakin beragam.
Melalui SEOv2, visibilitas brand tak hanya difokuskan di Google, tetapi juga di YouTube, TikTok, Google Maps, marketplace, hingga platform AI seperti Gemini, ChatGPT, dan DeepSeek. Sementara itu, GEO memaksimalkan kehadiran brand di dalam percakapan dan rekomendasi yang dihasilkan AI generatif, menjawab kebutuhan konsumen yang kini mencari informasi, saran, hingga bertransaksi lewat teknologi berbasis suara atau chat AI.
CEO Arfadia, Tessar Napitupulu, menegaskan bahwa perusahaan yang mengabaikan tren multi-channel akan kehilangan audiensnya. Menurutnya, perubahan ini adalah transformasi terbesar perilaku pencarian sejak Google hadir.
Didukung sertifikasi internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, Arfadia telah menyelesaikan lebih dari 480 proyek untuk klien di Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Australia, Kanada, dan negara lainnya. Arfadia juga memiliki layanan blockchain marketing untuk perusahaan berbasis kripto, memperkuat posisinya di era web3.
Banyak klien yang mengadopsi strategi Arfadia terbukti mengalami lonjakan visibilitas hingga 400% di platform AI, melampaui kompetitor yang masih memakai metode SEO konvensional. Dengan pendekatan holistik dan adaptif, Arfadia tidak sekadar menjadi penyedia SEO, melainkan pemimpin revolusi digital marketing di era AI.
